SUBANG – Inforayanews.co.id , – Ponpes Darul Falah Desa Cimanggu Kecamatan Cisalak menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) kewirausahaan bagi puluhan ibu-ibu dan para santri, di gedung Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Ponpes Darul Falah, Senin (28/9/2020).

Dalam kegiatan tersebut, peserta dibekali pelatihan teknik membatik gaya Jepang (Shibori Itajin) dan Batik Kuta Tamarin yang akan diproyeksikan untuk pembuatan corak masker, serta pelatihan kewirausahaan.

Kegiatan diklat menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya, Ketua DPD Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Subang Nurdin Hidayat dan CEO Cahaya Edukasi Insani Adi Kurnia yang memberikan materi kewirausahaan, serta Dr Hadijah, M.Pd. beserta tim dari Lembaga Pendidikan & Pelatihan Riset (LP2R) Okia Garu yang memberikan materi pelatihan membatik gaya Jepang.

Dalam paparannya, Pimpinan Ponpes Darul Falah Desa Cimanggu Kecamatan Cisalak, Kyai Ridwan Hartiwan mengatakan, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan khususnya teknik Membatik Shibori Itajin dan Kuta Tamarin ini diarahkan untuk pembuatan corak masker dan kerajinan lainnya.

“Dengan melatih corak batik dalam pembuatan masker akan meningkatkan kualitas dan daya tarik ekonomis produk. Melalui pelatihan ini juga diharapkan melahirkan SDM-SDM perajin batik yang terampil dan diharapkan pasca pelatihan ini, ada support dari berbagai stakeholder baik pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan kewirausahaan ini,” ujar Kyai Ridwan.

Pemateri Diklat dari Lembaga Pendidikan & Pelatihan Riset (LP2R) Okia Garu, Dr Hadijah, M.Pd., mengatakan, ada dua teknik membatik yang diperkenalkan dan dilatihkan kepada para peserta, yakni teknik membatik ala Jepang, Shibori Itajin, dan teknik batik Kuta Tamarin.

Dosen cantik yang mengajar di UPI Sumedang ini menyebut, meski nama teknik membatiknya identik Jepang, namun batiknya tetap keindonesiaan.

Pihaknya menggunakan nama ‘khas Jepang’, karena teknik pembuatan batiknya mengadopsi teknik mewarnai dengan cara melipat, yang populer digunakan oleh orang-orang Jepang dengan nama Shibori Itajin.

“Batiknya tetap Indonesia, cuma kita mengadopsi teknik Jepang, namanya Shibori Itajin, itu nama teknik mewarnai dengan cara melipat, sementara kreasi coraknya itu asli kita, sesuai imajinasi dan kreativitas kita,” ujar wanita cantik kelahiran Kuningan ini kepada Jabarpress.com.

Selain teknik batik ala Jepang, Hadijah beserta timnya juga mengenalkan teknik batik Kuta Tamarin. Teknik membatik ini menggunakan bahan alami dari biji asem yang sangat aman digunakan dan tidak beresiko.

“Biji asem ini aman, terutama untuk pebatik pemula atau anak-anak atau dalam rangka pembelajaran. Kalau pakai malam kan beresiko karena harus dipanaskan, (misalnya) anak-anak kalau sudah main api atau kompor kan rawan, tapi kalau pakai biji asem kan cukup dicampur air putih,” paparnya.

Dia menerangkan, membatik Kuta Tamarin dengan biji asem bisa juga digunakan untuk karya-karya off line, seperti taplak meja, benda pakai atau fure untuk lukisan. Sedangkan teknik Shibori memang lebih banyak dipakai untuk off line dan lebih ke fashion, seperti kerudung, masker, selendang, atau benda pakai lainnya.

Kedua teknik ini juga berbeda dengan teknik membatik yang umum, mengingat ini lebih mengedepankan berpikir kreatif. Shibori dan Kuta Tamarin juga diyakini merupakan teknik membatik yang sederhana, praktis dan mudah dipelajari serta dikembangkan untuk peluang bisnis dan dapat mendorong inovasi serta kreatifitas imajinasi.

“Batik shibori ini intinya teknik melipat dan mewarnainya hanya ditetes, tidak dicelup. Teknik ini sederhana tapi inovatif dan imajinatif, sehingga ide anak-anak atau peserta dapat berkembang. Selama ini kan yang terbayang saat membatik itu harus dicelup, pakai malam, padahal ada teknik lain yang sederhana, praktis dan aman karena menggunakan bahan alami, seperti biji asem ini. Jadi memang membatik Kuta Tamarin dan Shibori ini bertujuan untuk menggali kreativitas, untuk membangun dan menggali minat wirausaha sejak dini,” paparnya.

Wanita yang juga aktip di Citra Srikandi Indonesia ini menegaskan, siapapun bisa mengembangkan jenis batik shibori dan kuta tamarin ini, karena caranya amat mudah dan peluang bisnisnya pun luas.

“Karena itu tugas kami disini untuk memberikan pembekalan dan menumbuhkan minat kewirausahaan,” pungkas wanita yang akrab disapa Dijah ini.(Sep-Red)

542 thoughts on “Dosen Cantik UPI Latih Ibu-ibu & Santri Ponpes Darul Falah Cisalak Teknik Membatik Gaya Jepang, HIPSI & CEI Bekali Kewirausahaan”
  1. Magnificent beat ! I wish to apprentice while you amend your site, how can i subscribe for a blog site? The account aided me a acceptable deal. I had been tiny bit acquainted of this your broadcast provided bright clear concept

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!